Matematika
Sebagai Ilmu Bahasa
Mempelajari matematika bisa dikatakan seperti
mempelajari kehidupan. Tidak akan pernah menemukan kepuasan hingga hanya “tak
terhingga” yang bisa menghentikan langkah. Hampir semua bidang bisa dilogika
dengan matematika. Matematika bukanlah pelajaran yang kaku tanpa seni.
Matematika adalah seni menghitung, seni merangkai bilangan, dan matematika
dapat juga dikatakan sebagai seni dalam berbahasa.
Selama ini orang beranggapan bahwa bahasa yang
universal adalah bahasa dari suatu negara yang sudah jamak digunakan untuk
komunikasi bersama, seperti bahasa Indonesia untuk mempersatukan wilayah
Indonesia atau bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi dunia.
Namun pernahkah
terbayang, bahwa matematika juga termasuk bahasa universal?
Matematika merupakan bahasa simbol yang berlaku
secara universal yang memiliki makna-makna tersendiri. Konsep-konsep matematika
secara universal dimengerti oleh manusia bahkan sudah terdapat dalam pikiran
setiap manusia. .
Konsep-konsep ini tertuang dalam simbol yang
dipelajari dan diekspresikan sesuai kaidah pembelajaran matematika. Satu
(Indonesia) memiliki arti sama dengan sikok (Palembang). Satu juga memiliki
arti sama dengan one (Inggris), tetapi hanya ada satu simbol untuk satu, yaitu
‘1’.
Semua orang akan memahami “1” sebagai simbol
dari satu atau sejenisnya dalam bahasa lain. Jarang yang memiliki kesalahan
persepsi atas “1” karena semua memahaminya sebagai suatu hal yang sama. Dengan
universalitas matematika tersebut, maka secara tidak langsung, bagi orang-orang
yang menguasai angka tentu akan bisa menjadi bersahabat dengan dunia, terlebih
di era global yang menuntut komunikasi yang logis dan terukur.
Matematika sebagai alat bagi ilmu lain sudah
cukup dikenal dan sudah tidak diragukan lagi. Matematika bukan hanya sekedar
alat bagi ilmu, tetapi lebih dari itu matematika adalah bahasa. Salah satu
rahasia kekuatan matematika adalah perlambangan yang abstrak, yang merupakan
suatu bahasa penuh dalam dirinya sendiri. Kita umpamakan alam semesta ini
bagaikan sebuah buku raksasa yang hanya dapat kalau orang mengerti bahasanya
dan akrab dengan lambang dan huruf yang digunakan di dalamnya, dan bahasa alam
tersebut tidak lain adalah bahasa matematika.
Salah
satu karakteristik matematika adalah matematika memiliki simbol kosong dari
arti, hal ini memungkinkan matematika sebagai bahasa. Dalam matematika banyak
sekali simbol yang digunakan baik berupa huruf maupun nonhuruf. Rangkaian
simbol-simbol dalam matematika dapat membentuk suatu model matematika. Model
matematika dapat berupa persamaan, pertidaksamaan, bangun geometri tertentu,
dan sebagainya. Matematika sebagai bahasa mampu mengatasi kekurangan dari
bahasa verbal, bahasa matematika menghilangkan sifat kabur, majemuk dan
emosional dari bahasa verbal. Bahasa matematika memiliki makna yang tunggal,
sehingga kalimat matematika tidak dapat diartikan bermacam-macam. Ketunggalan
makna dalam bahasa matematika sering disebut sebagai bahasa Internasional,
karena komunitas pengguna matematika bercorak global dan universal di semua
negara tanpa batasan apapun.
Tidak
diragukan lagi bahwa banyak pengembangan ilmu dan pemecahan persoalannya
menggunakan matematika sebagai bahasa, karena bahasa matematika merupakan
bahasa yang cermat dan tepat. Untuk dapat menguasai berbagai bidang ilmu maka
sudah seharusnyalah kita mempelajari dan mengenali bahasa matematika.
Ig : Kikka.chu
thank you ^_^