Kamis, 27 Oktober 2016

Matematika Sebagai Ilmu Bahasa

Matematika Sebagai Ilmu Bahasa

Mempelajari matematika bisa dikatakan seperti mempelajari kehidupan. Tidak akan pernah menemukan kepuasan hingga hanya “tak terhingga” yang bisa menghentikan langkah. Hampir semua bidang bisa dilogika dengan matematika. Matematika bukanlah pelajaran yang kaku tanpa seni. Matematika adalah seni menghitung, seni merangkai bilangan, dan matematika dapat juga dikatakan sebagai seni dalam berbahasa.
Selama ini orang beranggapan bahwa bahasa yang universal adalah bahasa dari suatu negara yang sudah jamak digunakan untuk komunikasi bersama, seperti bahasa Indonesia untuk mempersatukan wilayah Indonesia atau bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi dunia.
Namun pernahkah terbayang, bahwa matematika juga termasuk bahasa universal?

Matematika merupakan bahasa simbol yang berlaku secara universal yang memiliki makna-makna tersendiri. Konsep-konsep matematika secara universal dimengerti oleh manusia bahkan sudah terdapat dalam pikiran setiap manusia. .
Konsep-konsep ini tertuang dalam simbol yang dipelajari dan diekspresikan sesuai kaidah pembelajaran matematika. Satu (Indonesia) memiliki arti sama dengan sikok (Palembang). Satu juga memiliki arti sama dengan one (Inggris), tetapi hanya ada satu simbol untuk satu, yaitu ‘1’.
Semua orang akan memahami “1” sebagai simbol dari satu atau sejenisnya dalam bahasa lain. Jarang yang memiliki kesalahan persepsi atas “1” karena semua memahaminya sebagai suatu hal yang sama. Dengan universalitas matematika tersebut, maka secara tidak langsung, bagi orang-orang yang menguasai angka tentu akan bisa menjadi bersahabat dengan dunia, terlebih di era global yang menuntut komunikasi yang logis dan terukur.
Matematika sebagai alat bagi ilmu lain sudah cukup dikenal dan sudah tidak diragukan lagi. Matematika bukan hanya sekedar alat bagi ilmu, tetapi lebih dari itu matematika adalah bahasa. Salah satu rahasia kekuatan matematika adalah perlambangan yang abstrak, yang merupakan suatu bahasa penuh dalam dirinya sendiri. Kita umpamakan alam semesta ini bagaikan sebuah buku raksasa yang hanya dapat kalau orang mengerti bahasanya dan akrab dengan lambang dan huruf yang digunakan di dalamnya, dan bahasa alam tersebut tidak lain adalah bahasa  matematika.
                Salah satu karakteristik matematika adalah matematika memiliki simbol kosong dari arti, hal ini memungkinkan matematika sebagai bahasa. Dalam matematika banyak sekali simbol yang digunakan baik berupa huruf maupun nonhuruf. Rangkaian simbol-simbol dalam matematika dapat membentuk suatu model matematika. Model matematika dapat berupa persamaan, pertidaksamaan, bangun geometri tertentu, dan sebagainya. Matematika sebagai bahasa mampu mengatasi kekurangan dari bahasa verbal, bahasa matematika menghilangkan sifat kabur, majemuk dan emosional dari bahasa verbal. Bahasa matematika memiliki makna yang tunggal, sehingga kalimat matematika tidak dapat diartikan bermacam-macam. Ketunggalan makna dalam bahasa matematika sering disebut sebagai bahasa Internasional, karena komunitas pengguna matematika bercorak global dan universal di semua negara tanpa batasan apapun.

          Tidak diragukan lagi bahwa banyak pengembangan ilmu dan pemecahan persoalannya menggunakan matematika sebagai bahasa, karena bahasa matematika merupakan bahasa yang cermat dan tepat. Untuk dapat menguasai berbagai bidang ilmu maka sudah seharusnyalah kita mempelajari dan mengenali bahasa matematika.


Ig : Kikka.chu

thank you ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar